Thursday, June 13, 2013

TARI SAMAN


Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.

Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.

Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.

Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :
Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.

Karena tari saman di mainkan tanpa alat musik, maka sebagai pengiringnya di gunakan tangan dan badan. Ada beberapa cara untuk mendapatkan bunyi-bunyian tersebut:
1. Tepukan kedua belah tangan. Ini biasanya bertempo sedang sampai cepat
2. Pukulan kedua telapak tangan ke dada. Biasanya bertempo cepat
3. Tepukan sebelah telapak tangan ke dada. Umunya bertempo sedang
4. Gesekan ibu jari dengan jari tengah tangan (kertip). Umunya bertempo sedang.

Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam,syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.Dalam konteks kekinian,tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.
Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang,kirep,lingang,surang-saring(semua gerak ini adalah bahasa Gayo)

Berikut contoh orang orang yang sedang melakukan tari saman :
Syair Tari Saman
Syekh:
Assalamua'alaykum Allah ahli rumaknya
Manyempat kamo Allah katroh meteka
Salam kamobri Allah tanda hormat
Jaro tamumat Allah Syarat mulia
Kerr... ( Bersama2)

Syekh:
Bismillahirrahmaniarhiim...
Tujuh boh isin kekuta malam
Nibak malamnya kekedi tuhan
Marempok rakan syade syedara
Kerr...( Bersama2)

Syekh:
Bismillah Allah lon pepon
Lon tutron bak ashing mula
Lon tutron bah habbi syaedi
Waheya syaidi seaut berata
Kerr... (Bersama)

Penari:
Lai la ha ilallah. . . . . . . . . 7x

Laila laila lahe
We sihu hen hala, hen hala
Metuake laila laila lahe ketulam donya puja ketuhan hen hala
Orangon  malam bek samai lupa hen hala

Kutiding lahan dinhem......... 2x
La hombat bola tiding.......... 2x
Lon melimang limang............2x
Hai limang kapai ditamang....2x

I laut sa, i a ombak me, lah lon awai di
Ektroun mebure bure hei bacut teh
Salah bukan sa lah lon salam me
Lah pon awa bak gatak i laut sa.

Menurut saya tari saman sangat perlu di lestarikan, karena tari saman merupakan salah satu symbol dari kebudayaan Indonesia, UNESCO juga sudah mengakui tari saman sebagai budaya Indonesia. Jika perlu untuk melestarikannya dibuat sanggar tari khusus untuk melatih tari saman, dan perlu dibuat kompetisi/kejuaraan tari saman agar peminat dan orang orang yang ingin melestarikannya terus bertambah sehingga kebudayaan ini tidak punah.

Sumber:
http://mahas3.blogspot.com/p/tari-saman.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Saman
http://www.google.com/search?q=tari+saman&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=8ja5Ubb5H8OVrgfH1YCQCw&ved=0CDkQsAQ&biw=1366&bih=631

No comments:

Post a Comment